Pelacur yg Selalu Terjaga Wudhu-nya


Beberapa hari ini tugas saya banyak sekali. Pagi mengerjakan tugas kuliah, siang tugas proposal kegiatan, malam investigasi ke dunia malam. Kata kebanyakan orang saya terlalu mengerikan. Mau-maunya terjun ke dunia seperti itu.

Ah biasa saja sih, selama kita masih kuat kenapa kita gak mencoba lakukan suatu perubahan. Kita lah yang tau kondisi dimana kita sedang kuat dan dimana kita sedang lemah iman. kalau sedang lemah ya jangan lakukan kerjaan berbahaya seperti ini. Bisa berabe. :)

Dengan bismillah saya mencoba melangkahkan kaki yg lumayan berat karena hampir selalu digunakan untuk mondar mandir ngerjain tugas.

Arah investigasi Tim Penyelamat Cinta kali ini ditujukan di kawasan Gajah Mada. Perbatasan antara Jakarta Barat dan Pusat. Disitu kalau malam terlihat banyak sekali para pelacur disertai
tukang ojek di sampingnya. Gak tau fungsinya untuk apa tukang ojek itu. Kali aja kalo ada trantib biar bisa langsung kabur. Ga tau deh.

Saya mencoba berbincang2 dengan salah satu pelacur di situ. Sebut saja namanya Mbak Ani. Umurnya 25 tahun, dan mengenakan busana yg lebih rapi daripada teman2nya yg lain.

Senyum simpulnya sempet juga membuat saya keder, jangan2 saya nggak kuat nahan diri, hehehe. Namun segala puji bagi Allah, alhamdulillah saya bisa ngobrol dengan nya tanpa terjadi apapun. Tentunya kami tidak berdua2 an di tempat sepi karena di samping mbak Ani ada tukang Ojek yg setia menemaninya.

Suasana relijius tiba-tiba muncul dari pembicaraan kami. berawal dari wawancara mengapa dia jadi seperti ini sampai kebiasaannya sehari2.

Betapa terkejutnya saya ketika dia menyebutkan diri bahwa dia selalu menjaga dirinya dalam
kondisi ber wudhu seperti orang mau sholat ke mesjid. Gubrak...kacau bener dunia persilatan.

Di satu sisi saya salut dengan Mbak Ani karena berusaha mengamalkan amalan sunnah dg sungguh2. Namun di sisi yg lain, saya menemukan adanya sebuah sikap semacam frustasi dalam diri Mbak Ani dalam menghadapi kenyataan hidup yg keras ini.

Dia terpaksa melacurkan diri untuk bisa makan dan mengirimi uang untuk keluarganya di kampung halaman. Dia melakukan seperti ini karena terjebak oleh sebuah agen penyalur tenaga kerja. Innalillahi wainnailaihi raa ji'un.

Ternyata banyak sekali perdagangan wanita di negara kita ya. Indonesia yg sangat ramah dan
tenang ternyata menyimpan dunia kelam tersembunyi yg begitu mengerikan.

Malam pun terlalu larut...wawancara pun berakhir.
Saya ucapkan terima kasih kepada Mbak Ani.
Semoga Allah segera mengentaskan dirinya dari lembah hitam. Amin.

Fight for Life, Vote for Love, Just for Allah.