Jangan-jangan kita juga ingkar sunnah ???


Loh kok bisa begitu ???

Kadang mungkin kita sering bergumam dalam hati...mengapa saya selalu gagal ? mengapa saya tidak bisa melakukan segala sesuatu seperti yg orang lain lakukan ? mengapa aku begini-begini saja, tak ada perubahan sama sekali, padahal aku sudah berusaha mati-matian untuk bisa berubah ke arah yang lebih baik ? dsb...


Pertanyaan-pertanyaan tadi bisa juga merupakan introspeksi diri dalam rangka memicu semangat untuk mencapai tujuan yang kita inginkan.Namun apabila pertanyaan tadi dimaksudkan dalam rangka mengeluh, justru inilah yang akan menjadi bumerang bagi kita.

Kita tidak sadar bahwa segala sesuatu itu perlu proses.


Dulu pada saat kita masih bayi tentu tidak mungkin serta merta kita bisa berjalan sendiri dengan gagah seperti sekarang. Kita melewati fase jatuh bangun, masuk ke got,tergelincir, babak belur, bahkan sampai kepala bocor ditambal handyplast karena tertimpa perabot rumah agar bisa berjalan seperti sekarang. Kalau tidak percaya coba kita gundul rambut, pasti banyak pitaknya, hehehe.


Proses memang tidak selamanya berujung indah.Sering kita mengalami kegagalan dalam berproses. Boleh-boleh saja kita berkata dalam diri bahwa usaha kita sudah mentok. Namun syaratnya...jangan sampai ada bibit-bibit keluhan dalam intonasi ucapan kita.Bila ternyata kita banyak mengeluh, bisa jadi kitamulai ingkar terhadap sunnah Allah (sesuai fitrah/alamiah/takdir). 


Allah memberi pahala lebih besar bagi orang yg baru belajar membaca Al Qur'an daripada yang sudah bisa membacanya dengan tartil.


Proses perubahan yang harus menghadapi banyak tantangan, tentunya akan diberi insentif lebih baik daripada yang tantangannya sedikit.

Batu intan tak akan bernilai tinggi bila tetap berada di dasar sungai. Dia harus diasah dengan telaten dan dibentuk sehingga berharga tinggi.

Sampah pun bisa bermanfaat ketika didaur ulang menjadi beraneka ragam barang yang menarik dan berharga mahal.

Tak ada yang tidak bernilai di dunia ini. Semua pasti punya nilai. Bahkan seekor nyamuk pun punya nilai apalagi kita, manusia.

Jadi, cepat-cepat perbaiki diri...sabar dalam prosesnya...nikmati perjalanannya dan tawakal terhadap hasilnya. Sepakat ???


Bismillah kita bisa ! Allahuakbar !!!

1 comments:

Anonymous said...

This is very interesting site... » »