Diskusi di Hard Rock FM Surabaya



Rabu 2 Agt kemarin saya di sms temen lama, non-gay yang juga di surabaya tapi bukan member hijrah euy (HE). Ia meminta saya ndengerin HardRock FM, katanya ada acara yg menampilkan lesbian sbg narasumbernya. Ia juga meminta saya memberi masukan yang ‘mencerahkan’. Setengah mati saya jungkir balik nyari gelombangnya (maklum, kualitasnya kelas bawah) akhirnya ketemu juga. Acaranya berjudul Cozy, Sexy, Cool dengan tema ‘Yang penting kasih sayang, jenis kelamin belakangan.’

Ternyata itu acara benar2 ajang kampanye dan ‘penghargaan’ bagi kaum lesbian dan gay. Tidak hanya penyiar, namun juga para pendengarnya menyatakan ‘salut atas keberanian kalian tampil di acara ini’. Saya jadi bingung, mau memberi komentar apa? Mulai dari acara dan topiknya aja udah berseberangan, belum narasumbernya, pembawa acaranya (jangan2 tukang parkirnya juga).
Beberapa statement yang terekam dalam memory saya:
  1. Agama tidak memberi solusi
Kalau boleh saya menggarisbawahi, agama memang tidak memberi solusi yang diinginkan oleh kaum gay dan lesbian. Selamanya, agama tidak akan memberi jalan bebas hambatan bagi pelampiasan nafsu, yang ada hanyalah kanal resmi pernikahan saja, dengan seabreg syaratnya. Tampaknya ini tidak memuaskan mereka.
  1. Ini bukan masalah nafsu, tapi cinta.
Kalo cinta nonseksual tentu saya sepakat. Namun ini adalah romansa, cinta yang memiliki dimensi passion, dan passion amat erat dengan nafsu seksual. Dalam hal ini, cinta yang sebenarnya dipermasalahkan di sini bukanlah cinta sesama manusia, melainkan cinta bermuatan seksual sebagaimana lazimnya cinta antara suami-istri. Boleh saja sang narasumber mengklaim bahwa mereka bisa menahan diri dari hub. seksual selama 1 tahun, tapi ujung2nya ini ‘kan cinta romansa, dimana orientasi seksual menentukan kepada siapa ia jatuh cinta?
  1. Yang tahu kebenaran hanya Tuhan, kita tidak tahu apa-2
Salah satu ciri khas gerakan yang bersenjatakan dalil2 agama (insya Allah saya bahas di tulisan lain) adalah meninggakan pendengar dan pemirsanya dalam kebingungan. Gerakan2 tersebut, ketika disodori dalil yang menentang mereka, akan membalas dengan dalil yang seolah2 bertentangan atau fakta di lapangan yang jelas2 bertentangan dengan dalil tersebut. Misalnya, kalo dikatakan ‘Islam melarang pratik homoseksual’, maka tradisi mairilan dan pemelintiran tafsir kata ‘jenis’ dalam Ar-Ruum 21-lah yang dijadikan senjata. Efeknya bukan hanya mementahkan argumen si penyodor dalil, namun juga argumennya terhadap kebenaran agamanya. Para gay dari agama lain atau yang tidak beragama juga biasa menggunakan statement “Kenapa homoseksual dilarang, tapi poligami dibolehkan?”. Penjajaran isu (yang jelas2 tidak berhubungan) ini jelas tidak bersumber dari keprihatinan atas masalah ketimpangan dan bertujuan mencari solusi, melainkan lebih pada mengguncang kepercayaan si penyodor dalil.
  1. Kalau saya tertarik sesama jenis, berarti Tuhan menentukan saya jadi lesbian. Kalo suatu saat saya tertarik lawan jenis, berarti Tuhan menghendaki saya jadi straight.
Statement ini jelas merendahkan derajat manusia menjadi sebungkah batu, yang jika ditaruh di sebuah permukaan miring akan mengelinding ke bawah. Dulu, seorang hamba Allah swt (as) dibebaskan dari segala macam aturan kecuali satu saja: Jangan mendekati pohon itu. Apakah kita akan menyalahkan Allah swt karena menjadikan Adam as dan istrinya doyan buah2an? Potensi dalam diri keduanya (lalai terhadap aturan Allah swt, terbujuk rayuan Iblis, dan doyan buah2an) tidak serta-merta bisa ditafsirkan bahwa Allah swt menghendaki keduanya untuk melanggar larangan-Nya.
  1. Kaum gay dan lesbian perlu menunjukkan kpd msyarakat bahwa mereka bisa berprestasi seperti kaum hetero, bahkan lebih, agar bisa diterima
Tidak salah apabila orang mengejar tujuan ini, namun ini menyiratkan capaian tertinggi yang bisa dibayangkan oleh gerakan gay dan lesbian. Penerimaan masyarakat menempati posisi amat tinggi dalam tujuan gerakan; Tidak tepikirkan ada yang lebih penting, seperti mencapai ridha-Nya, misalnya.

Sebagai penutup, saya ingin menggarisbawahi satu hal saja. Jika prestasi gemilang, karir menanjak, kekayaan, kesuksesan, penampilan menarik, wawasan luas, penerimaan masyarakat, perjuangan atas nama cinta dan HAM dijadikan tolok ukur penghargaan, maka saya jadi bertanya2, apa yg layak didapatkan oleh org2 yg rela menanggung penderitaan demi menjauhi larangan-Nya? Apakah sudah garisnya kalo orang2 seperti ini dicemooh di dunia, sementara para pengumbar nafsu atas nama cinta disaluti?

Tulisan saudara Paraclytos-Surabaya
Diambil dari Mailing List Hijrah_Euy@yahoogroups.com

6 comments:

Anonymous said...

Sebenarnya sih saya tidak setuju adanya kaum Gay atau kaum Lesbian bahkan kaum seperti ini harus dihapuskan. Dari muka bumi ini, karena Allah tidak pernah menyetujui hubungan satu jenis.Hewan saja tidak ada yang berhubungan sejenis, mengapa manusia yang disebut-sebut mahluk ciptaan yang sepurna berhubungan seperti ini. Tidak logis dong!!!. Mengapa Allah menciptakan dua mahluk hidup (pria dan wanita) supaya ada hubungan yang saling memberi dengan dasar cinta kasih yang sejati. Jadi kalian semuanya adalah orang yang melanggar kodrat manusia. TOLOL!!!

Anonymous said...

Sebenarnya sih saya tidak setuju adanya kaum Gay atau kaum Lesbian bahkan kaum seperti ini harus dihapuskan. Dari muka bumi ini, karena Allah tidak pernah menyetujui hubungan satu jenis.Hewan saja tidak ada yang berhubungan sejenis, mengapa manusia yang disebut-sebut mahluk ciptaan yang sepurna berhubungan seperti ini. Tidak logis dong!!!. Mengapa Allah menciptakan dua mahluk hidup (pria dan wanita) supaya ada hubungan yang saling memberi dengan dasar cinta kasih yang sejati. Jadi kalian semuanya adalah orang yang melanggar kodrat manusia. TOLOL!!!

Anonymous said...

iya ...nich,ane kan arek Suroboyo...klo "tunning"nya pas di gelombang Hard Rock FM Surabaya...kayaknya acara itu tiap hari deh...jd klo jd arek Suroboyo jgn heran sm acr itu.Sebel jg deh...klo ane nangkepnya sich, malah ada perlindungan buat mereka :( disini arek2 Suroboyo sering di jejeli masalah itu klo pas dger channel Hard Rock and also Cosmonita, FM...

Anonymous said...

saya mengerti betul kenapa mereka bisa sampai berbuat demikian, mungkin karena sudah terlalu kuatnya dorongan u/ melakukan hubungan itu dengan harapan cita2 mereka bisa tercapai "Gay legal di Indonesia", yang ada dikepala mereka hanyalah nafsu tanpa rasa takut kepada Tuhannya. Sangat tidak berperasaan juga jika mengatakan mereka adalah orang2 TOLOL, bagaimanapun ini adalah ujian yang berat buat mereka dan harusnya dipikirkan adalah solusi untuk mereka bukan malah mengatakan mereka TOLOL

afiy said...

Walah, ko TOLOL?!
Ngasih sumbangsih aja tidak, tapi beran bilang TOLOL!

Ini yang kedua kali nemu homophobia se ekstrim ini

Kayanya yg nulis TOLOL itu belum pernah berinteraksi dengan gay, atau gay muslim.

Agak risih nyebut gay muslim, SSA ajah, gimana? ^^

hijrah_boy said...

aduh si erikmarbun klo bicara tidak difikirkan dan tidak dengan ilmu pengetahuan... yang ane tau, justru hewan itu ada yg berhubungan sejenis karena hewan tidak diberi akal seperti manusia dan derajat hewan lebih rendah dari manusia..apabila manusia melakukan homoseksual, Allah akan murka karena menyamai tingkah laku hewan yang tidak berakal dan berbagai macam hal yang negatid fari hub homoseksual itu... jadi mas erikmarbun klo mau kasih masukan tolong yah combine dengan pengetahuan yang ada.. klo dilihat dari comment yang anda tulis tidak mencerminkan adanya untuk menolong yang SSA malah menghujat..padahal ga sedikit yang sedang berusaha untuk keluar... sorry n terima kasih..