Hidup Kita Harus Diisi Dengan Cinta


Beberapa orang mengeluh...mama ku gak pernah di rumah. papa ku sibuk kerja di luar kota...kakak2 ku pergi terus entah kemana...

Kalo dulu pas jaman2nya musik rap jaya pd pertengahan tahun 90-an ada lagu yg judulnya
"bosan", yg nyanyi gw lupa sapa. Liriknya begini :

"Bosan dirumah lagi sendirian, papa sibuk, mama arisan...tiada lagi yg bisa jadi perhatian...semuanya, bikin gw belingsatan !"

Keluarga adalah pendidikan pertama dalam kehidupan kita. Sebelum kita blajar nulis di TK, ortu kita uda ngajarin kita macem2. Latihan bediri, latihan naik sepeda roda tiga, latihan makan, latihan nangis yg beradab, dan latihan etika.

Segala puji bagi Allah yg telah memberikan kita ortu yg masih dapat kita lihat dan rasakan kasih
sayangnya.

Ada sodara kita yg baru lahir langsung dibuang di tempat sampah atau diceburin ke kali hingga
akhirnya ada yg selamat ber-ortu-kan pemulung sampah.

Keluhan2 di atas sangat wajar. Rasa sepi dan ditinggal keluarga merupakan "bencana" tersendiri
yg mebuat mental kita drop abis2an. Meski mereka menyuplai kebutuhan materi kita, men-sekolahkan kita, dsb tapi pada dasarnya kita sangat membutuhkan perhatian. CINTA.

Uang, materi, rumah, mobil, motor bukan hal mutlak yg ada dalam kehidupan kita. Yg kita butuhkan hanyalah cinta. Cinta yg saling mendukung, menguatkan diantara anggota keluarga, dsb.

Ada kisah menarik dari kehidupan nabi kita yg mulia, Muhammad SAW.
Beliau sudah yatim sejak dilahirkan karena pd waktu ibunya mengandung 3 bulan, bapak Rasulullah yg bernama Abdullah itu wafat.
Saat Muhammad kecil berusia 6 tahun, ibundanya yg bernama siti Aminah pun ikut menyusul suaminya. Wafat.
Walaupun Rasulullah telah ditinggal mama papa nya saat Beliau kecil, tapi Beliau berusaha eksis
dengan kondisi yg ada. Subhanallah...

Mungkin saja Rasulullah tidak merasa adanya "kekurangan" cinta, kurang kasih sayang, karena
setelah mama-nya meninggal, Beliau diasuh oleh kakeknya. Abdul Muthalib. Dan setelah itu Beliau diasuh oleh pamannya. Abu Thalib. Lalu Beliau menikah dg Siti Khadijah al Kubro.

Hmm...bole saja kita menyangkal dg alasan tadi, tapi yg jelas...hidup itu tantangan. Bagi temen2
yg merasa "kekurangan" cinta dari keluarga...bersabarlah sodaraku...

Pada hakikatnya hidup itu ujian...sapa yg lulus, dialah yg menang. Bagi yg menang...dialah yg dapat surga dan dapat bertemu langsung dg Allah SWT dengan gembira.

Semoga Allah menguatkan hati, jiwa dan raga kita.

Mari kita isi hidup kita dengan cinta. Cukup kita saja yg merasakan kekurangannya. Karena memberikan sesuatu juga bisa menimbulkan cinta.
Ya...berikan sesuatu untuk agama dan umat.

Selamat bercinta

Normal Itu Indah


Bismillah...

Saudaraku yg dirahmati Allah SWT...Allah memberi kita berbagai nikmat yg tiada tara. Mulai dari nikmat kehidupan, pendidikan, panca indera, makanan, dsb.
Allah menganugerahkan kepada kita semuanya itu dengan gratis. Allah tak minta macam-macam dari kita selain kita harus taat padaNya dan tidak menyekutukan Dia dg apapun.


Cuman itu hak Allah yg harus kita lakukan.
Ketika kita tidak taat padaNya pun Allah tidak menuntut kita. Jadi semuanya terserah kita mau bagaimana menjalani hidup di dunia ini. Yg jelas Allah sudah menurunkan pegangan untuk kita taati. Al Quran dan sunnah.

Allah memang Maha Adil...semua manusia mendapatkan cobaan agar kita kuat dalam menjalani kehidupan.
Kita pasti akan diuji untuk mengetahui sejauh mana keimanan kita kepada Allah SWT.

Ada satu ujian yg mungkin membuat kita terasa kurang nyaman dan gusar. Salah satunya adalah diuji dengan ketertarikan terhadap sesama jenis (SSA).

Saudaraku yg dirahmati Allah...betapa cintanya Allah kepada kita. Dia memberi kita ujian yg mungkin sukar untuk kita nalar dan kita pun kadang jadi sering mengeluh...kok saya begini ?

Ketertarikan terhadap sesama jenis juga merupakan suatu ujian. Kita harus pasrah terhadap kehendak Allah namun kita juga harus kuat dalam menghadapi ujian tersebut.
Allah hanya menghendaki kita agar kita menyalurkan kepentingan syahwat kita hanya seperti yg telah dituturkan oleh Rasulullah SAW. Kita tak mungkin menikah dengan sesama jenis, karena itu adalah perbuatan yg sangat Allah murkai.

Layaknya kaum nabi Luth...mungkin itulah gambaran ujian yg menimpa pada diri kita.
Allah tak akan menurunkan suatu ujian yg kita sendiri tak akan mampu untuk memikulnya. Kita harus yakini itu wahai saudaraku...Bahkan dalam surat Al Ashr, Allah mengulang 2 kali kalimat...Sesungguhnya, sesudah kesukaran pasti ada kemudahan !

Nafsu yg menggebu...menuntut kita untuk menyalurkannya pd sesuatu yg halal, yg Allah ridhoi.
Mari saatnya kita kuatkan tekad...bahwa menikah dengan lawan jenis itu adalah solusi yg terbaik.


Pertama mungkin akan terasa hambar dan aneh...tapi insya Allah...Dia akan menurunkan kepada kita ketenangan...ketentraman...dan kebahagiaan yg sesungguhnya.

Normal itu indah... Bismillah...kita bisa ! Allahuakbar !