Hadapi Dengan Senyuman



Hadapi dengan senyuman

Semua yg terjadi biar terjadi
Hadapi dengan tenang jiwa
Semua kan baik2 saja

Bila ketetapan tuhan
sudah ditetapkan tetaplah sudah
Tak ada yg bisa merubah
dan tak kan bisa berubah

Relakan saja ini
Bahwa semua yg terbaik
Terbaik untuk kita semua
Menyerahlah untuk menang

(Lagu " Hadapi dengan Senyuman", Dewa 19)

Hidup itu rumit ya...
Beberapa tahun lalu sampai ada iklan yang menghusung slogan "susah jadi manusia".
Hidup butuh seni yang tinggi, biar gak bosen dan penuh makna.

Sahabat Umar Bin Khathab tidak peduli keadaan susah maupun senang. Karena semuanya merupakan ujian. Kalo senang ya bersyukur, kalo susah ya sabar.

Betapa menakjubkan kehidupan seorang mu'min...dikala dia susah, dia bersabar...disaat
dia sedang senang, dia bersabar...semua itu baik baginya.

Kadang kita merasa bahwa tuhan itu jauh...kok gw ditinggalin terus gitu. Masa tiap hari bawaannya dapet apes mulu? Kok gw gak pernah hidup kaya temen gw, pulang pergi bawa mobil, bisa ngeceng di semua tempat, bisa beli ini itu tanpa kesulitan sedikitpun, dsb.

Hmmm...keinginan kita memang banyak ya.

Orang yg berkecukupan pun bingung...duit gw banyak banget, mo dikemain ini ya ? Gw besok mau ke Paris, tapi gw bingung pake baju yg mana...Gw besok mau umroh ke Mekah, tapi sayang gw gak punya sendal jepit. Nah loh, apa hubungannya ??? :)

Pokoknya semua pasti akan repot dengan permasalahan masing2. Yg kaya ya punya masalah, yg miskin juga punya. Semua bermasalah sesuai kadar kemampuan masing2.

Saat masalah kita terselesaikan oleh diri kita sendiri, rasanya bangga banget ya. Kita akan
merasa bahwa kita dewasa, lega dan siap menghabiskan tantangan kehidupan selanjutnya.

Ada ibu melahirkan dg susah payah meregang nyawa.
Sakitnya tiada tara. Namun setelah anaknya lahir, si ibu pun tersenyum bahagia melihat buah hatinya selamat sentosa.

Masalah memang menakjubkan...bisa bikin orang menangis terisak, tapi juga bisa bikin orang tertawa.

Ketika masalah datang...sebaiknya berpikiran positif saja, bahwa Tuhan sayang sama kita.

So...mulai dari sekarang, saat masalah datang...hadapi saja dengan senyuman...
Katakan pada jiwa...selamat datang cinta...Cinta yg suci dari tuhan yang kita cintai.

Pelacur yg Selalu Terjaga Wudhu-nya


Beberapa hari ini tugas saya banyak sekali. Pagi mengerjakan tugas kuliah, siang tugas proposal kegiatan, malam investigasi ke dunia malam. Kata kebanyakan orang saya terlalu mengerikan. Mau-maunya terjun ke dunia seperti itu.

Ah biasa saja sih, selama kita masih kuat kenapa kita gak mencoba lakukan suatu perubahan. Kita lah yang tau kondisi dimana kita sedang kuat dan dimana kita sedang lemah iman. kalau sedang lemah ya jangan lakukan kerjaan berbahaya seperti ini. Bisa berabe. :)

Dengan bismillah saya mencoba melangkahkan kaki yg lumayan berat karena hampir selalu digunakan untuk mondar mandir ngerjain tugas.

Arah investigasi Tim Penyelamat Cinta kali ini ditujukan di kawasan Gajah Mada. Perbatasan antara Jakarta Barat dan Pusat. Disitu kalau malam terlihat banyak sekali para pelacur disertai
tukang ojek di sampingnya. Gak tau fungsinya untuk apa tukang ojek itu. Kali aja kalo ada trantib biar bisa langsung kabur. Ga tau deh.

Saya mencoba berbincang2 dengan salah satu pelacur di situ. Sebut saja namanya Mbak Ani. Umurnya 25 tahun, dan mengenakan busana yg lebih rapi daripada teman2nya yg lain.

Senyum simpulnya sempet juga membuat saya keder, jangan2 saya nggak kuat nahan diri, hehehe. Namun segala puji bagi Allah, alhamdulillah saya bisa ngobrol dengan nya tanpa terjadi apapun. Tentunya kami tidak berdua2 an di tempat sepi karena di samping mbak Ani ada tukang Ojek yg setia menemaninya.

Suasana relijius tiba-tiba muncul dari pembicaraan kami. berawal dari wawancara mengapa dia jadi seperti ini sampai kebiasaannya sehari2.

Betapa terkejutnya saya ketika dia menyebutkan diri bahwa dia selalu menjaga dirinya dalam
kondisi ber wudhu seperti orang mau sholat ke mesjid. Gubrak...kacau bener dunia persilatan.

Di satu sisi saya salut dengan Mbak Ani karena berusaha mengamalkan amalan sunnah dg sungguh2. Namun di sisi yg lain, saya menemukan adanya sebuah sikap semacam frustasi dalam diri Mbak Ani dalam menghadapi kenyataan hidup yg keras ini.

Dia terpaksa melacurkan diri untuk bisa makan dan mengirimi uang untuk keluarganya di kampung halaman. Dia melakukan seperti ini karena terjebak oleh sebuah agen penyalur tenaga kerja. Innalillahi wainnailaihi raa ji'un.

Ternyata banyak sekali perdagangan wanita di negara kita ya. Indonesia yg sangat ramah dan
tenang ternyata menyimpan dunia kelam tersembunyi yg begitu mengerikan.

Malam pun terlalu larut...wawancara pun berakhir.
Saya ucapkan terima kasih kepada Mbak Ani.
Semoga Allah segera mengentaskan dirinya dari lembah hitam. Amin.

Fight for Life, Vote for Love, Just for Allah.

Diskusi di Hard Rock FM Surabaya



Rabu 2 Agt kemarin saya di sms temen lama, non-gay yang juga di surabaya tapi bukan member hijrah euy (HE). Ia meminta saya ndengerin HardRock FM, katanya ada acara yg menampilkan lesbian sbg narasumbernya. Ia juga meminta saya memberi masukan yang ‘mencerahkan’. Setengah mati saya jungkir balik nyari gelombangnya (maklum, kualitasnya kelas bawah) akhirnya ketemu juga. Acaranya berjudul Cozy, Sexy, Cool dengan tema ‘Yang penting kasih sayang, jenis kelamin belakangan.’

Ternyata itu acara benar2 ajang kampanye dan ‘penghargaan’ bagi kaum lesbian dan gay. Tidak hanya penyiar, namun juga para pendengarnya menyatakan ‘salut atas keberanian kalian tampil di acara ini’. Saya jadi bingung, mau memberi komentar apa? Mulai dari acara dan topiknya aja udah berseberangan, belum narasumbernya, pembawa acaranya (jangan2 tukang parkirnya juga).
Beberapa statement yang terekam dalam memory saya:
  1. Agama tidak memberi solusi
Kalau boleh saya menggarisbawahi, agama memang tidak memberi solusi yang diinginkan oleh kaum gay dan lesbian. Selamanya, agama tidak akan memberi jalan bebas hambatan bagi pelampiasan nafsu, yang ada hanyalah kanal resmi pernikahan saja, dengan seabreg syaratnya. Tampaknya ini tidak memuaskan mereka.
  1. Ini bukan masalah nafsu, tapi cinta.
Kalo cinta nonseksual tentu saya sepakat. Namun ini adalah romansa, cinta yang memiliki dimensi passion, dan passion amat erat dengan nafsu seksual. Dalam hal ini, cinta yang sebenarnya dipermasalahkan di sini bukanlah cinta sesama manusia, melainkan cinta bermuatan seksual sebagaimana lazimnya cinta antara suami-istri. Boleh saja sang narasumber mengklaim bahwa mereka bisa menahan diri dari hub. seksual selama 1 tahun, tapi ujung2nya ini ‘kan cinta romansa, dimana orientasi seksual menentukan kepada siapa ia jatuh cinta?
  1. Yang tahu kebenaran hanya Tuhan, kita tidak tahu apa-2
Salah satu ciri khas gerakan yang bersenjatakan dalil2 agama (insya Allah saya bahas di tulisan lain) adalah meninggakan pendengar dan pemirsanya dalam kebingungan. Gerakan2 tersebut, ketika disodori dalil yang menentang mereka, akan membalas dengan dalil yang seolah2 bertentangan atau fakta di lapangan yang jelas2 bertentangan dengan dalil tersebut. Misalnya, kalo dikatakan ‘Islam melarang pratik homoseksual’, maka tradisi mairilan dan pemelintiran tafsir kata ‘jenis’ dalam Ar-Ruum 21-lah yang dijadikan senjata. Efeknya bukan hanya mementahkan argumen si penyodor dalil, namun juga argumennya terhadap kebenaran agamanya. Para gay dari agama lain atau yang tidak beragama juga biasa menggunakan statement “Kenapa homoseksual dilarang, tapi poligami dibolehkan?”. Penjajaran isu (yang jelas2 tidak berhubungan) ini jelas tidak bersumber dari keprihatinan atas masalah ketimpangan dan bertujuan mencari solusi, melainkan lebih pada mengguncang kepercayaan si penyodor dalil.
  1. Kalau saya tertarik sesama jenis, berarti Tuhan menentukan saya jadi lesbian. Kalo suatu saat saya tertarik lawan jenis, berarti Tuhan menghendaki saya jadi straight.
Statement ini jelas merendahkan derajat manusia menjadi sebungkah batu, yang jika ditaruh di sebuah permukaan miring akan mengelinding ke bawah. Dulu, seorang hamba Allah swt (as) dibebaskan dari segala macam aturan kecuali satu saja: Jangan mendekati pohon itu. Apakah kita akan menyalahkan Allah swt karena menjadikan Adam as dan istrinya doyan buah2an? Potensi dalam diri keduanya (lalai terhadap aturan Allah swt, terbujuk rayuan Iblis, dan doyan buah2an) tidak serta-merta bisa ditafsirkan bahwa Allah swt menghendaki keduanya untuk melanggar larangan-Nya.
  1. Kaum gay dan lesbian perlu menunjukkan kpd msyarakat bahwa mereka bisa berprestasi seperti kaum hetero, bahkan lebih, agar bisa diterima
Tidak salah apabila orang mengejar tujuan ini, namun ini menyiratkan capaian tertinggi yang bisa dibayangkan oleh gerakan gay dan lesbian. Penerimaan masyarakat menempati posisi amat tinggi dalam tujuan gerakan; Tidak tepikirkan ada yang lebih penting, seperti mencapai ridha-Nya, misalnya.

Sebagai penutup, saya ingin menggarisbawahi satu hal saja. Jika prestasi gemilang, karir menanjak, kekayaan, kesuksesan, penampilan menarik, wawasan luas, penerimaan masyarakat, perjuangan atas nama cinta dan HAM dijadikan tolok ukur penghargaan, maka saya jadi bertanya2, apa yg layak didapatkan oleh org2 yg rela menanggung penderitaan demi menjauhi larangan-Nya? Apakah sudah garisnya kalo orang2 seperti ini dicemooh di dunia, sementara para pengumbar nafsu atas nama cinta disaluti?

Tulisan saudara Paraclytos-Surabaya
Diambil dari Mailing List Hijrah_Euy@yahoogroups.com

Hilangnya Ideolog2 Cinta


Tahun 2005 adalah tahun yg unik. Pada saat itu berkumpul lah beberapa para ideolog cinta untuk membahas bagaimana caranya untuk menyelamatkan cinta setiap insan agar tetap sesuai fitrah berdasarkan Qur'an dan sunnah.

Diskusi-diskusi kasus sering dilakukan di channel cafeislami DALnet. Di situ dari beberapa kota bahkan dari manca negara ikut bergabung menyuarakan aspirasinya. Subhanallah, bicara cinta memang ngga ada habisnya, hehehe.

Pada awalnya channel cafeislami sendiri merupakan tempat berkumpulnya beberapa pe-chatter cafeislam yang sering kena kick ban dari operator channel cafeislam. Akhirnya ada inisiatif dari salah seorang diantara mereka untuk membuat channel tandingan dengan nama cafeislami.

Dalam diskusi tersebut ada salah seorang yang nyeletuk untuk membuat apa yang dinamakan dengan LSM Badan Penyelamat Cinta (BPC). Sedangkan eksekutornya disebut Tim Penyelamat Cinta (TPC). Lucu ya ? :)

Ada yang dingin dalam menanggapinya, namun adapula yang sangat bersemangat.

Seiring berjalannya waktu, seiring kesibukan masing-masing Tim Penyelamat Cinta, seiring banyak yang sudah menikah...satu per satu anggota Tim Penyelamat Cinta mulai kurang aktif. Opini cinta nya mulai kendur, seperti daun di musim gugur.

Ya Allah...mudahkanlah kami dalam berjuang. Meski masih amatir, tapi yang penting aksinya. Meski masih kelihatan byar pet kaya lampu PLN tapi kami berusaha mendengungkan aksi2 penyelamatan cinta di seluruh dunia. Baik di dunia maya maupun nyata.

Bismillah...kita bisa ! Hidup cinta yang suci...Hidup proses cinta yang dijalani bukan dengan nafsu hewani...Hidup cinta yang berjalan berdasarkan perintah Ilahi...!!!

Fight for Life...Vote for Love...Just for Allah !!!

Jangan-jangan kita juga ingkar sunnah ???


Loh kok bisa begitu ???

Kadang mungkin kita sering bergumam dalam hati...mengapa saya selalu gagal ? mengapa saya tidak bisa melakukan segala sesuatu seperti yg orang lain lakukan ? mengapa aku begini-begini saja, tak ada perubahan sama sekali, padahal aku sudah berusaha mati-matian untuk bisa berubah ke arah yang lebih baik ? dsb...


Pertanyaan-pertanyaan tadi bisa juga merupakan introspeksi diri dalam rangka memicu semangat untuk mencapai tujuan yang kita inginkan.Namun apabila pertanyaan tadi dimaksudkan dalam rangka mengeluh, justru inilah yang akan menjadi bumerang bagi kita.

Kita tidak sadar bahwa segala sesuatu itu perlu proses.


Dulu pada saat kita masih bayi tentu tidak mungkin serta merta kita bisa berjalan sendiri dengan gagah seperti sekarang. Kita melewati fase jatuh bangun, masuk ke got,tergelincir, babak belur, bahkan sampai kepala bocor ditambal handyplast karena tertimpa perabot rumah agar bisa berjalan seperti sekarang. Kalau tidak percaya coba kita gundul rambut, pasti banyak pitaknya, hehehe.


Proses memang tidak selamanya berujung indah.Sering kita mengalami kegagalan dalam berproses. Boleh-boleh saja kita berkata dalam diri bahwa usaha kita sudah mentok. Namun syaratnya...jangan sampai ada bibit-bibit keluhan dalam intonasi ucapan kita.Bila ternyata kita banyak mengeluh, bisa jadi kitamulai ingkar terhadap sunnah Allah (sesuai fitrah/alamiah/takdir). 


Allah memberi pahala lebih besar bagi orang yg baru belajar membaca Al Qur'an daripada yang sudah bisa membacanya dengan tartil.


Proses perubahan yang harus menghadapi banyak tantangan, tentunya akan diberi insentif lebih baik daripada yang tantangannya sedikit.

Batu intan tak akan bernilai tinggi bila tetap berada di dasar sungai. Dia harus diasah dengan telaten dan dibentuk sehingga berharga tinggi.

Sampah pun bisa bermanfaat ketika didaur ulang menjadi beraneka ragam barang yang menarik dan berharga mahal.

Tak ada yang tidak bernilai di dunia ini. Semua pasti punya nilai. Bahkan seekor nyamuk pun punya nilai apalagi kita, manusia.

Jadi, cepat-cepat perbaiki diri...sabar dalam prosesnya...nikmati perjalanannya dan tawakal terhadap hasilnya. Sepakat ???


Bismillah kita bisa ! Allahuakbar !!!

Jangan Bunuh Diri


Bro and ses...
Banyak sekali crita di sekitar kita orang gantung diri, bakar diri (sati), atau nyebur dirike sumur. Pokoknya bunuh diri gitu deh.

Bagimana pendapat ente-ente pade ama kasus bunuh diri ??? Mungkin sebagian besar dari kita akan ngatain...wah pengecut tuh, lari dari masalah, gak takut dosa, atau apalah sebutannya.

Bro and ses... tau gak ??? (gak, hehehe).
Ternyata bunuh diri tuh gak cuma bunuh jasad/fisik kita aja loh. Kok bisa mas ? Ya bisa toh !Tubuh kita ternyata gak cuman terdiri dari jasad aja.Ada unsur lain lagi dalam diri kita selain jasad.

Apaan tuh ???

Bro and ses di seluruh dunia...semuanya pasti tau kalo kita tuh punya hati dan akal. Nah itu dia...Trus apa hubungannya????

Ya jelas nyambung kalo disambung2in. Ini gak cuma disambung2in ding, tapi emang bener2 nyambung. Weleh,ngomong apa to mas ??? Sok filosofis lu !

Bro and ses...kebanyakan dari kita cuma tau bunuh diri ya bunuh fisik kita di tiang gantungan, nyebur kali, sumur atau got...hehehe, emang ada ?

Padahal bro and ses...Mungkin kita gak sadar kalo kita telah banyak membunuh hati dan akal kita. Emang sih efeknya kita gak sampe mati secara fisik, tapi ya deritanya itu loh...

Ada acara...eh cerita... dulu pada jaman Rasulullah masi idup ada seorang sahabat yg berjuang mati2an di medan pertempuran melawan pasukan kafir. Istilahnya jihad gitu.

Trus sahabat tadi kena senjata musuh, trus dia jatuh terkapar. Nah ditengah2 lagi mau mati(sakaratul maut) dia gak tahan dengan derita sakitnya sakaratul maut, lalu dia menebas dirinya sendiri dengan pedang.


Kejadian ini ga diketahuin sahabat yg lain, taunya dia mati syahid.
Lalu jenazahnya di hadapkan kepada Rasulullah SAW. Allah memberi tau kepada Rasul bahwa dia gak syahid, tapi bunuh diri. dan tempatnya adalah di neraka jahanam selamanya. Glek ! Takuutt...

Dari cerita di atas...apa yg bisa kita ambil pelajaran ? (Ya apa dong mas?)

Bro and ses...Kali aja kita sering gak tahan sama idup kita yg nelangsa, di tinggal orang yg kita cintain, diremehin, diboongin, gak punya duit atau apalah yg gak enak2 lainnya.Ketika gak tahan dengan deritanya , mungkin sering kita malah lari ke mabok2an, narkoba, ke lokalisasi, rokok, dan segala yg makin menjauhkan diri kita (jasad, hati, akal) dari kebutuhannya.
Jadinya ya kita juga sedang melakukan bunuh diri. Bukan bunuh diri secara fisik, tapi ngebunuh hati dan akal kita.

Jasad kan butuh makan, hati butuh ibadah, akal butuh ilmu. Harusnya kita larinya ke hal2 yg kita butuhkan itu. Bukannya malah "bunuh diri" !

Ketiga hal di atas kudu kita penuhin kebutuhannya. Kalo gak ya akan timpang. Bisa kaya pejabat2 kita yg suka korupsi, orang cantik tapi gila, atau malah seperti cewek cantik tapi suka ngebunuh anaknya...hiii serem.

Bro and ses...Kita kudu inget ama Jasad, Hati en Akal.
Bukankah kita sangat cinta ama diri kita ?
So, Jangan bunuh diri !!!