Keberatan dengan kampanye homoseksualitas di Jawa Pos


Pada hari senin tanggal 30 Oktober 2006, ada beberapa tulisan di harian JawaPos tentang kampanye homoseksualitas sebagai bentuk kelaziman yang ada di tengah-tengah masyarakat. Sebut saja, tulisan "Anggap homoseksualitas sebagai suatu keberagaman", "Tidak bersalah, bukan masalah", "Kekuatan feeling", dan "Lesbian yang berjilbab, menikah dan mengandung".

Memang homoseksualitas banyak terdapat di masyarakat kita, baik itu gay, biseksual maupun lesbian. Dan kita pun tidak bisa menafikan adanya hal tersebut.

Akhir-akhir ini gejala maraknya sekularisme juga sangat mempengaruhi berkembangnya opini tentang lazimnya "jenis kelamin baru" tersebut. Bahkan ada pula beberapa negara barat yang membolehkan pernikahan sesama jenis pada masyarakatnya.

Sebagai bangsa timur yang relijius, sudah barang tentu kehidupan kita bersandar pada nilai-nilai moral dan agama yang ada di negara kita. Bukan dengan meniru gaya hidup sekularisme yang berkembang di negara-negara barat.


Kecenderungan sesama jenis merupakan ujian yang diberikan oleh Tuhan kepada sebagian makhlukNya. Begitu juga dengan kecenderungan terhadap lawan jenis. Semua merupakan ujian yang diberikan oleh Tuhan. Apabila kecenderungan terhadap lawan jenis kita lampiaskan dengan perzinahan tentunya kita juga akan mendapatkan dosa.

Sebagai makhlukNya yang beriman, sudah selayaknya kita mencontoh apa yang telah diajarkan oleh agama kita dalam mengatur kecenderungan nafsu tersebut. Misalnya dalam agama Islam, Rasulullah Muhammad SAW menikah dengan wanita. Seorang muslim sudah seharusnya mengikuti apa yang nabi Muhammad SAW tuntunkan. Bukan dengan jalan perzinahan maupun menikahi sesama jenis karena Rasulullah tidak pernah mencontohkan hal tersebut.

Oleh karenanya, kami sangat keberatan apabila kampanye tersebut diteruskan di koran yang sangat kami cintai, JawaPost. Meskipun menikah dengan lawan jenis merupakan hal yang berat bagi kalangan homoseksual namun inilah ujian bagi kita sebagai kaum homoseks. Tentu karena beratnya ujian ini, Tuhan akan memberikan pahala yang berlipat-lipat dibanding orang yg memiliki kecenderungan terhadap lawan jenis.

Semoga Tuhan menolong kita, memberikan kemudahan bagi kita untuk menjadi orang yang mencintai lawan jenis. Karena orientasi seksual juga bisa berubah sesuai yang kita inginkan. Mau menjadi homo seterusnya ataupun mencintai lawan jenis, semua bisa asal kita ada kemauan untuk merubahnya. Ingatlah pepatah jawa, witing trisno jalaran soko kulino. Mulainya cinta karena seringnya bertemu.

Selamat berjuang. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih. Salam persaudaraan dari kami,

5 comments:

afiy said...

Hmm, interested!
Biar lebih faktual, boleh kasih linknya nda?
Link JP Senin 30 Okt 2006, soal kampanye itu..

afiy said...

eeeh, ngga jadi ding,
ternyata udah ada yah di milisnya,
maap, ngga kebaca^^v

Anonymous said...

saya fikir itu ga da hubungannya sama jilbab,sunah rasul atau segala tuntutan agama yg melarang, ini masalah psikologis orang2 yang menjadi gay, karena disadari atau tidak beberapa dari mereka sudah menyadari dirinya gay sejak kecil,lalu apakah itu salah mereka???? Kebertan??? ya mungkin bagi orang2 'normal', tapi bagi mereka yang memiliki kecendrungan gay, ya.. itu biasa aja, tapi jangan salah diantara mereka juga ada yang ngerti agama bahkan ada juga yang seorang aktivis dakwah, lalu mereka mau bilang apa? apa dengan keras menolak? atau....
memperhatikan kehidupan mereka adalah suatu hal yang sngat menarik (bagi saya),berjuang keras melawan kata hati alias nafsu mereka untuk suatu yang tidak dicintai, ngerti
kan??
Oh ya, menurut hasil survei yang saya dapatkan pada tahun 2004 komunitas homoseks di Indonesia sudah mencapai 1% dari jumlah penduduk Indonesia, itu baru yang terdaftar,,,

afiy said...

Mo nanya sama Um Musafir--sebagai sesama peminat kaum Q ini:

1. kenapa tertarik?
2. sejak kapan?
3. pernah ngerasa serba salah ngga?
Yaa,serba salah,kalo nerima tingkah
mereka salah,nolak juga salah.

Anonymous said...

gih, undanganmu untuk jadi kontributor kamu kirim kemana euy? kirim lagi dah.
BTW, kalo kamu ndapet hujatan dari pihak 'lawan', simpen aja dalam bentuk aslinya, buat bukti & kenang2an, insya Allah berguna buat perjuangan kita ke depan